salju

Saturday, November 16, 2013

Pejual Kerupuk Tuna Netra

Narasumber    : Penjual kerupuk tuna netra
Tanggal           : Sabtu, 31 Agustus 2013
Lokasi             : Di depan CBD Mall
Wawancara     :
            Nuridin adalah nama dari penjual kerupuk buta yang saya temui berdagang di depan CBD Ciledug Mall, beliau sudah berumur 48 tahun. Beliau telah menggeluti pekerjaannya sejak 8 tahun terakhir ini, penghasilan beliau juga tidak seberapa. Sehari beliau hanya bisa mendapat Rp 50.000 itupun juga tergantung pada ramainya pembeli yang katanya lebih sering sepi, jika ditambah bantuan sang istri yang kebetulan juga merupakan seorang tukang pijat, totalnya paling besar Rp 95.000. Uang itupun sebetulnya hanya cukup untuk makan satu hari karena keluarga mereka yang kebetulan membutuhkan keperluan yang cukup besar.
            Awal dari bapak Nuridin untuk berjualan kerupuk adalah melalui sang istri. Sang istri menyarankan bagaimana kalau beliau berjualan kerupuk saja dengan memesan kerupuk lewat pabrik? Dan akhirnya beliau menyetujui saran yang diberikan istrinya. Bapak Nuridin juga lebi sering untuk berjualan di depan CBD Ciledug Mall daripada berkeliling, tapi jika ia berkeliling itu berarti ia sedang sepi pelanggan. Awalnya tentu karena keterbatasan fisiknya ia agak takut untuk berjualan sendiri di daerah situ, tapi lama-lama karena ia sudah terbiasa ia menjadi lebih tenang.

            Bapak Nuridin selain mempunyai istri sebagai tukang pijat. Beliau juga mempunyai 5 orang anak. Yang paling besar adalah perempuan, diikuti yang kedua dan ketiga adalah laki-laki, keempat dan kelima adalah perempuan juga. Beliau berkata memang repot, tapi asalkan beliau tetap bersyukur dengan pekerjaannya dan melihat orang disekitarnya bahagia, maka kerja keras akan terasa lebih ringan.

tugas Agama mewawancara dhu'afa
by: Adella Ludiant W.

No comments:

Post a Comment